DokFoto: AntaraNews.com |
Ahdi popos - Kerajaan ini juga menunjuk kelompok Takfiri Front al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang terlibat dalam perang yang justru didukung Saudi untuk menggulingkan pemerintah sah Suriah, sebagai organisasi teroris.
Arab Saudi secara resmi mengumumkan bahwa organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai kelompok teroris, demikian menukil laporan televisi Saudi Arabia mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri kerajaan.
Kerajaan ini juga menunjuk kelompok Takfiri Front al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang terlibat dalam perang yang justru didukung oleh Saudi untuk menggulingkan pemerintah sah Suriah, sebagai organisasi teroris.
Langkah langka itu diambil pada Jumat, 07/03/14, untuk menegakkan dekrit kerajaan pada bulan lalu di mana Riyadh mengatakan akan memenjarakan selama tiga hingga 20 tahun setiap warga negara yang terlibat dalam pertempuran dan konflik di luar negeri.
Arab Saudi adalah salah satu kerajaan terbesar sebagai pendukung keuangan dan politik perang di Suriah dan menurut laporan, kerajaan Wahabi ini menghabiskan miliaran dolar untuk membantu kelompok Takfiri Suriah dukungan asing untuk menghancurkan kehidupan jutaan rakyat Suriah.
Front al-Nusra yang merupakan cabang resmi al-Qaeda di Suriah menjadi salah satu kelompok yang paling didukung oleh Arab Saudi, bahkan beberapa komandan kelompok ini adalah warga negara Saudi, demikian menurut laporan resmi media terpercaya.
Namun setelah hampir tiga tahun perang mematikan di Suriah yang melibatkan ratusan warga Saudi, otoritas kerajaan ini rupanya membuat beberapa keputusan kontroversial terhadap mereka yang berpartisipasi dalam perang di Suriah.
Riyadh juga mengkhawatirkan gerakan Ikhwanul Muslimin yang konservatif dengan doktrin menantang prinsip pemerintahan dinasti Saudi, dan berupaya menggalang dukungan di dalam kerajaan sejak bergulir revolusi populer Arab Spring di dunia Arab.
Di Mesir, Ikhwanul Muslimin (IM) yang memenangkan pemilihan umum menyusul penggulingan penguasa lama Hosni Mubarak pada tahun 2011, didongkel kekuasannya oleh militer dengan dukungan penuh Arab Saudi.
Pemerintah Mesir di Kairo kemudian menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada bulan Desember 2013 dan pada Jumat, 07/03/14, disusul oleh Saudi Arabia. [IT/Onh/Ass]
Arab Saudi secara resmi mengumumkan bahwa organisasi Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai kelompok teroris, demikian menukil laporan televisi Saudi Arabia mengutip pernyataan Kementerian Dalam Negeri kerajaan.
Kerajaan ini juga menunjuk kelompok Takfiri Front al-Nusra dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang terlibat dalam perang yang justru didukung oleh Saudi untuk menggulingkan pemerintah sah Suriah, sebagai organisasi teroris.
Langkah langka itu diambil pada Jumat, 07/03/14, untuk menegakkan dekrit kerajaan pada bulan lalu di mana Riyadh mengatakan akan memenjarakan selama tiga hingga 20 tahun setiap warga negara yang terlibat dalam pertempuran dan konflik di luar negeri.
Arab Saudi adalah salah satu kerajaan terbesar sebagai pendukung keuangan dan politik perang di Suriah dan menurut laporan, kerajaan Wahabi ini menghabiskan miliaran dolar untuk membantu kelompok Takfiri Suriah dukungan asing untuk menghancurkan kehidupan jutaan rakyat Suriah.
Front al-Nusra yang merupakan cabang resmi al-Qaeda di Suriah menjadi salah satu kelompok yang paling didukung oleh Arab Saudi, bahkan beberapa komandan kelompok ini adalah warga negara Saudi, demikian menurut laporan resmi media terpercaya.
Namun setelah hampir tiga tahun perang mematikan di Suriah yang melibatkan ratusan warga Saudi, otoritas kerajaan ini rupanya membuat beberapa keputusan kontroversial terhadap mereka yang berpartisipasi dalam perang di Suriah.
Riyadh juga mengkhawatirkan gerakan Ikhwanul Muslimin yang konservatif dengan doktrin menantang prinsip pemerintahan dinasti Saudi, dan berupaya menggalang dukungan di dalam kerajaan sejak bergulir revolusi populer Arab Spring di dunia Arab.
Di Mesir, Ikhwanul Muslimin (IM) yang memenangkan pemilihan umum menyusul penggulingan penguasa lama Hosni Mubarak pada tahun 2011, didongkel kekuasannya oleh militer dengan dukungan penuh Arab Saudi.
Pemerintah Mesir di Kairo kemudian menunjuk Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris pada bulan Desember 2013 dan pada Jumat, 07/03/14, disusul oleh Saudi Arabia. [IT/Onh/Ass]
Editor : Rozy Zahhar
Sumber : islamtimes.org
Post a Comment