Sayang
Di
bundaran kota ini aku berdiri
Angin
berdesir perih
Azrail
menari-nari di kayangan
Truk
berteriak tanda mati
Sayang
Kesumbah
masih terus mengalir
Di
batang tubuhku
Lalu
aku terlempar
Di
kamarku yang hitam
Sayang
Kemudian
aku di Tanya tentang surga
Aku
jawab saja
Aku
tak kenal surga
Apa
kibatmu
Lihatlah
hatiku
Yang
aku tulis dengan tinta kesumbah
Dimana
kiblatmu
Kiblat
cintaku adalah luka
Surabaya
28 Desember 2011
Post a Comment