Dokfoto: Tempo.co |
Susanto menyarankan pemerintah Indonesia menyusun strategi agar tidak ketinggalan dan masih bisa bersaing di pasar global dunia. Indonesia, kata dia, walau sudah menjadi industri yang sangat strategis namun tidak serta merta menjadi anak emas pemerintah.
"Justru ada peraturan-peraturan pemerintahan terdahulu baik di pusat maupun di daerah yang cenderung menimbulkan biaya ekonomi tinggi," katanya.
Saat ini luasan total areal perkebunan sawit di Indonesia sekitar 9 juta hektare, dengan menghasilkan 27,5 juta ton CPO per tahun. Dengan potensi lahan yang masih tersedia di Indonesia, produksi minyak sawit akan terus bertumbuh karena ekspansi kelapa sawit terus berlangsung.
Susanto memaparkan, peran industri kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia. Disaat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sejak tahun 2012, dan semakin parah tahun ini, komoditas perkebunan yang mampu menjadi kontributor terbesar ekspor non-migas yang mengalami surplus tiap tahunnya. "Bahkan surplusnya lebih besar, yakni sekitar 70 persen, dibanding penggunaan domestik yang hanya 30 persen," jelasnya.
ASEANTY PAHLEVI
Sumber : Tempo.co
Post a Comment