![]() |
DokFoto: Sindonews.com |
Penyegelan dilakukan sekira pukul 09.00 Wita dengan menggunakan berbagai macam benda hingga seluruh pintu kelas tersegel.
Warga menilai, pengangkatan kepsek yang baru merupakan imbas dari pemilihan kepala daerah (pilkada) sehingga sarat dengan muatan politik dalam pemilihan legislatif nanti. Pasalnya, kepsek yang diangkat bukanlah rekomendasi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidkan Kecamatan Ulaweng. Sementara rekomendasi tersebut merupakan syarat pengangkatan kepsek sesuai dengan rapat kesepakatan antara unsur sekolah dan orangtua murid.
"Yang direkomendasikan UPTD itu ada dua orang, tapi tiba-tiba yang diangkat orang lain, bukan salah satu dari dua orang ini. Kami konsultasi ke Dinas Pendidikan mereka juga tidak tahu, katanya langsung dari BKD, makanya kami segel karena jelas ada permainan di sini," kata Andi Bakhtiar, salah seorang warga.
Puluhan murid yang telantar terlihat berkumpul di halaman sekolah, sambil menunggu kepastian dari para gurunya. Sebagian lainnya memilih pulang ke rumah masing-masing. "Kalau saya masih tetap tinggal karena belum ada penyampaian dari guru apakah kita libur atau belajar sebentar," tutur Agustan Efendi, murid kelas VI.
Sementara pihak sekolah yang dikonfirmasi terkait dengan penyegelan ini mengaku akan berkonsultasi dengan seluruh pihak terkait, hingga melibatkan pemerintahan desa serta unsur Dinas Pendidikan. "Saya belum bisa mengambil solusi karena sekolah sudah disegel warga, saya harus berkonsultasi dulu dengan Pak camat serta Dinas Pendidikan," tegas Arifin, Kepsek SD Inpress 3/77 Makkaraseng.
Sumber: Kompas.com
Post a Comment