Jakarta - Banyak jalan menuju Roma. Ungkapan itu cocok bagi siapapun yang tengah berjuang menggapai cita-cita. Tak terkecuali menjadi penulis hebat.
Sastrawan sekaligus pengamat perbukuan Ahmadun Yosi Herfanda mau berbagi tips untuk para penulis pemula yang masih bermimpi menelurkan karya berupa buku. Apa saja?
1. Naskah buku yang berkualitas.
Pertama, tulislah naskah buku yang berkualitas sebelum diterbitkan. Kalau perlu, minta bantuan beberapa kawan atau kelompok diskusi, untuk membahas kualitas naskah," kata Ahmadun kepada detikHOT, Selasa (14/1/2014).
2. Tawarkan ke penerbit komersial, jika ditolak pilih penerbit indie.
Meskipun melalui jalur indie, kalau buku tersebut memang bagus, bukan tidak mungkin menjadi best seller dan dilirik penerbit besar.
3. Tetap fokus pada tujuan awal.
Tentukan ingin eksis sebagai penulis buku macam apa? Buku fiksi (karya sastra), buku kiat (how to), atau buku-buku non-fiksi yang berat, seperti politik, ekonomi, atau budaya?. "Dengan fokus kita akan lebih cepat melampaui proses untuk menjadi penulis yang kita cita-citakan," ujar Ahmadun.
4. Jika tak dapat tempat di toko buku besar, jangan berkecil hati.
Sekarang ada pasar alternatif yang lebih luas, yakni internet. Jangan sungkan memasarkan sendiri melalui blog atau jejaring sosial. "Jika masih kurang laku, setidaknya kita mendapatkan nama baik sebagai penulis buku. Ada karya yang terdokumentasikan," kata Ahmadun.
Sastrawan sekaligus pengamat perbukuan Ahmadun Yosi Herfanda mau berbagi tips untuk para penulis pemula yang masih bermimpi menelurkan karya berupa buku. Apa saja?
1. Naskah buku yang berkualitas.
Pertama, tulislah naskah buku yang berkualitas sebelum diterbitkan. Kalau perlu, minta bantuan beberapa kawan atau kelompok diskusi, untuk membahas kualitas naskah," kata Ahmadun kepada detikHOT, Selasa (14/1/2014).
2. Tawarkan ke penerbit komersial, jika ditolak pilih penerbit indie.
Meskipun melalui jalur indie, kalau buku tersebut memang bagus, bukan tidak mungkin menjadi best seller dan dilirik penerbit besar.
3. Tetap fokus pada tujuan awal.
Tentukan ingin eksis sebagai penulis buku macam apa? Buku fiksi (karya sastra), buku kiat (how to), atau buku-buku non-fiksi yang berat, seperti politik, ekonomi, atau budaya?. "Dengan fokus kita akan lebih cepat melampaui proses untuk menjadi penulis yang kita cita-citakan," ujar Ahmadun.
4. Jika tak dapat tempat di toko buku besar, jangan berkecil hati.
Sekarang ada pasar alternatif yang lebih luas, yakni internet. Jangan sungkan memasarkan sendiri melalui blog atau jejaring sosial. "Jika masih kurang laku, setidaknya kita mendapatkan nama baik sebagai penulis buku. Ada karya yang terdokumentasikan," kata Ahmadun.
Sumber : DetikHot
Post a Comment