photo blogkugif.gif
Headlines News :
Home » » FRIEND BECOME FEMALE FRIEND

FRIEND BECOME FEMALE FRIEND

Written By Ahdi Popos on Tuesday, 22 November 2011 | 20:20


ahdi popos
 Sang surya begitu menyengat tubuh mali ketika dia berjalan di lorong beraspal akan tetapi tajam sengatan itu tak terasa karena mali baru saja menerima sebuah amplop kelulusan dengan nilai yang baik , mali melangka tergopo-gopo menuju rumahnya untuk menyampaikan berita bahagia yang ada di tangan kanannya sebuah amplop itu, pada ibundanya, dari halaman rumahnya mali sangat semangat memanggil ibundanya, terlihat senyum yang mengembang di bibirnya
“Ibu...bu..ibu”
“Ada apa nak kok tumben kamu datang tersenyum begitu”
“Ibu tau gak, kabar apa yang aku bawa ini”
“Emangnya kabar apa sih kok sampai-sampai anak ibu yang tampan ini
senang banget”
“Bu..aku lulus ujian nasional bu”
“Alhamdulillah ibu sangat senang mendengarnya nak”
“Bu.. masih ada yang kurang dalam keluarga kita untuk merasakan
kebahagiaan ini, seandainya bapak ada tentu dia sangat bahagia mendengarnya” , butiran air mata mengalir di kelopak mata mali dan ibundanya tercinta, senyap, ibu mali meratap jauh pada langit yang mendung kemudian memeluk mali
“Nak ibu yakin jika bapak kamu sekarang bahagia juga bersama kita di
sini hanya saja kita yang tak bisa melihatnya, iya suda kamu mandi sana nanti kita sarapan bareng-bareng ibu tunggu di meja makan”
Mali beranjak ke kamarnya meninggalkan ibunya di ruang tenga, bergegas mali membuka baju seragam sekolahnya dan kemudian mandi, sedangkan bu sumaida ibu mali sibuk mempersiapkan hidangan makan siang di meja makan, detik jarum jam kian terus melaju setenga jam telah berlalu mali keluar dari kamarnya dengan pakaian sehari-hari, menuju meja makan
            “Nak tolong abangmu panggil sana, biar sarapan bareng-bareng”
“Iya bu.....”
Tak lama berlalu, mali keluar bersama abangnya dan istri tercinta Abd salam abang mali, mereka begitu lahap menyantap hidangan makan yang di sajikan ibunda tercinta, obrolan berlangsung ketika mereka selesai makan dan bersantai di beranda rumah
“Dik kemana kamu akan meneruskan sekolah SMA”
“Bang.. aku ingin berekolah di sekolah favoritku di kota ini”
“O........ begitu, tapi abang pengennya kamu mundok di pesantren saja dik”
“Maafkan aku bang, aku tidak bisa memenuhi keinginan abang yang itu
karna bila abang pergi ke bondowoso, siapa yang akan menjaga ibu ,
abang tau jika bapak telah tiada, maka bilah abang pergi ibu sendirian disini”
“Iya tidak apa-apa dik, yang penting belajar dengan rajin dan
bersunggu-sunggu mencari ilmu dan jangan mengecewakan abang dan ibumu dik
                                                                        ***
            Akhirnya mali di terima di sekolah favoritnya itu, setelah menjalani test dari sekolah dengan nilai yang baik, meskipun mali lulusan dari swasta tak kala saing dengan lulusan negeri
            Udara yang sejuk embun bergelantungan di pohon-pohon asam, pagi itu partama kalinya mali masuk sekolah dengan seragam yang serba baru, tentu berbeda dengan seragamnya yang dulu, semula dia tak menggunakan dasi sekarang ia berdasi dan bertopi, sungguh penampilan yang fantastis dari seragamnya yang dulu
            Mali turun dari sepeda ihsan beranjak pergi ke halaman sekolah menikmati panorama yang baru dan dunia baru, mali terus berjalan menuju ruang 2 kls x sepenggal do’a mengalun dalam hatinya,
Ya,, Allah, Alhamdulillah  dengan kekuasaan dan kasih sayangmu aku bisa bersekolah di tempat ini, sekolah yang aku impi-impikan dari dulu,
dengan aura wajah yang gembira dan senyum yang menyungging di bibbirnya mali masuk ke ruang 2 kls x dia berfataria dengan teman-teman barunya dan mengikuti pelajaran sekolah hingga selesai,
            Dentang bell yang ke empat meraung-raung bertanda waktunyna pulang mali keluar dari ruang kls bersama teman-temannya dia beranjak pergi menuju pintu pagar sekolah di sela-sela kerumunan anak-anak, sedangkan ihsan telah menunggu di atas sepedanya di depan pagar, tamapa sengaja ketika mali hendak akan berbonceng, matanya selintas menyapu tubuh seorang gadis yang masih berseragam SMP, ternya dia holila gadis yang di kenal di rumah embaknya pas hari lebaran yang lalu, holila seseorang yang membuat jiwa mali bergemuru cinta yang tuhan anugrahkan padanya

                                                            ***
            Tiga minggu telah berlalu mali dengan rosi bergi ke warnet untuk mencari tugas makalah Bahasa indonesia, mereka pergi ke warnet berjalan kaki pada jam 19-30 mereka sampai di warnet, bergegas mali mengaplikasikan kompiuter dan mengakses sebuah alamat webset yang di berikan guru Bahasa indonesia, satu jam begitu cepat berlalu mali telah selesai merampungkan tugasnya kemudian mereka pulang beranjak tiga langkah menuju parkir sepeda tiba-tiba ringtoun HanePhone Rosi berdering mereka berhenti di bawa pohon malici, disinilah  awal mali mengenal  seorang gadis yang bernama rusmini, gadis yang menelfon Rosi, akhirnya rusmini dan mali memjalin persahabatan, yang kebetulan rusmini satu sekolah dengan holila, gadis yang menghipnutis jiwa mali hingga bergemuru cinta bahkan ia satu kls dengan holila sama-sama kls tiga SMP harapan tumbu di hati mali seperti beni-beni padi yang di tabur di sawa, dengan harapan rusmini menjadi penghubung antara hubungan mali dengan holila, hari sabtu sore mali di callimg oleh rusmini untuk mengabarkan pertemuan mali dengan holila yang mereka rencanakan seminggu yang lalu
            “Assalamu alaikum”
            “waalaikum salam”
            “Bagaiman dengan rencana itu rus”
“Mengenai rencana itu, begini...awalnya  holila tidak mau tapi setelah ku
paksa akhirnya dia mau”
“terus tempatnya dimana”
“Kata holila sih di pantai lombang besok pagi jam 08-00”
“O..... makasih ya rus, kamu memang tenmanku yang paling baik”
“sama-sama, ya uda selamat berjuang, semuga berhasil. Assalamu alaikum”
“waalaikum salam”
Senja tertidur pulas di haribaan magrib, malam datang menyelimuti planet bumi, jangkrik-jangkrik jalanan bercakap mesra di bawa tana, mali sibuk merangkai kata-kata untuk menyampaikan isi hatinya pada holila seperti orang bermonolog, malam terasa singkat fajar menyingsing di ufuk timur membuka pintu alam agar matahari bebas jelajahi siang, jam di dinding turus beranjak dari waktu ke waktu dentang jam mengiringi kepergian mali untuk menemui holila kicauan burung mengiringi langkahnya
Di sepanjang perjalanan mali melati lidahnya untuk menyampaikan perasaannya pada holila, agar dia tidak gugup dan kaku, sepeda motor yang di kendarai mali terus melaju meninggalkan pohon-pohon di pinggir jalan, pada titik 07-45 mali sampai di pantai lombang dan memarkir sepedanya di parkiran pengunjung wisata pantai lombang , mali melangkah pergi meninggalkan sepeda motornya, menemui holila, terlihat holili duduk sendirian di bawa pohon cemara udang, meratap gelombang yang bercanda riah dengan elang dan burung-burung pantai lainnya, mali menghampiri dan duduk di samping holila , hatinya bergemuru ombak, kata-kata yang di rangkai semalam buyar, keringat berkucuran di tubuhnya, mali mencoba memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.
“Hai lila uda lama menunggu”
“Oh tidak mal, aku juga baru sampai”
Mereka diam meratap jauh pada perahu yang berlayar di tengah laut, angin terus berkajar-kejaran diatas pasir detak jantung berdebar seluruh badannya bergetar laksana berada di gunung salju. holila membuka pembicraan diantara ketermanguan mereka berdua.
“oh iya mali katanya kamu mau bicara sesuatu padaku?”
“ee...begini lila aku...aku...”
“aku aku.. apa mali”
“aku...aku...aku mencintaimu lila”
“What...?
“Aku mencintaimu, aku sudah lama suka padamu ketika kita bertemu di
rumah embakku pada hari lebaran yang lalu”.
“Sunggu aku minta maaf padamu mali, bukannya aku tidak mencintaimu
tapi papaku melarang aku untuk pacaran, aku tidak bisa melanggar peraturan papa jika aku melanggar itu, aku akan dipindah ke malaysia, sekali lagi aku minta maaf bukannya aku tidak mencintaimu, lebih baik kita sahabatan saja”
“iya tidak apa-apa kita sahabatn saja”mali tersenyum.
Bara api tumpah dalam hatinya pedih,lapuk, rapuh, tapi mali harus mengerti pada kondisi lila, memang benar kalau cinta tak harus memiliki air dalam kandungan
awan berjatuhan di pipi mali , mali segera menghapusnya agar tak banjiri bumi
“aku laki-laki tidak boleh menangis tuhan pasti merencanakan sesuatu
Yang lebih baik untukku” .gumamnya dalam hati, mali pulang.
            Di kamar tercintanya akhirnya bendungan air mata mali jebol banjari kamarnya  mali mengambil Hpnya lalu menelpon rosi, tidak aktif, kemudian mali mencari sebuah nama dalam Hpnya ,akhirnya di temukan bertuliskan rusnini my friend kemudian memencet tombol biru, mali mengcalling rusmini, terluntrar dari rusmini .
            “bagaimana mali berhasil”
            “tidak rus”
            “Kok bisa, bagaimana ceritanya”
            “e...besok sore kamu ada acara gak?”
            “enggak ada emangnya kenapa sih mali”
“Besok sore jam14.00 kita ketemuan ,aku mau cerita semuanya padamu “
“oke bisa dimana kita ketemuan?”
“kita ketemuan di taman adi pura ya.”
Baik.insyaallah aku datang”
“iya sudah kalu begitu .assalamualaikum wr.wb”
“Walaikun salam”
Senja meringsut di peraduan alam mengundang hadirnya juba malam jjiwa mali resah bergeming luka, mali beranjak dari tempat duduknya menuju kamarnya sembari dia memilih-milih pelajaran sekolahnya besok, kembali dia duduk di depan meja belajar, meskipun mode untuk belajar buyar berceceran di lantai-lantai kamarnya, mali mencoba mencari stimulus untuk merampungkan modenya, tapi apa daya semua sia-sia, waktu terus pergi dari menit ke menit, angin dilaur bersenandung simfoni dingin yang merasuk ke dalam tubuh mali melalui celah-celalh jendela kemudian mali menutup buku pelajarannya dan berbaring di tempat tidur  dan selanjutnya dia berada dalam alam mimpi.
Pagi telah kembali mengepakkan sayapnya di alam semesta mali membuka jendelah ternyata alam masih menyimpan kenangan pahit kemaren di pantai lombang, mali beranjak ke kamar mandi dan kemudian berangkat sekolah, di sekolahnya dia murung saja, ihsan datang membunyarkan ketermenungan mali
“Hai bengung aja mal, tumbin biasa kamunya happy aja”
“gak tau males ne”
“Siapa sih yang membuat temanku ini patah hati”
Kemudian mali bangun dan langsung pergi menyelonong seolah-olah tak ada orang di sana, ihsan terbengung-bengung melihat temannya yang beruba drastis
            “Mal....mal, dasar cinta bisa membuat orang lupa pada temannya sendiri kasian ya kamu mal”
.dentang bell yang tak asing bagi siswa dan siswi di sekolah itu bertanda jam sekolah telah usai, mali langsung berjalan pulang tak ngenghiraukan ihsan yang memanggil-manggil di belakangnya, sepertinya sekarang dia tulih gara- gara kejadian kemaren itu,
“entah sampai kapan dia begitu “ ihsan membatin
Jam 13-30 mali sampai di rumahnya setelah dia mengucap salam dan mencium tangan ibundanya, tampa basa-basi mali langsung ke kamarnya dia istirahat sebentar lalu mandi dan berangkat kembali untuk mendatangi perjanjiannya dengan rusmini yang telah dia rencanakan kemaran, mali mengunakan baju biru hadia bapaknya pas hari ulang tahunnya, sebelum bapaknya meninggal dunia, mali sampai di taman adipura jam 13-50 dia duduk di bangku yang terbuat dari semen itu, tba-tiba dering ringtoun Hpnya berdering ternyata yang menelfon adalah rusmini mengabarkan bahwa dia akan datang agak terlambat karna rusmini harus menemani mamanya ke toko untuk membeli bahan-bahan dapur yang telah habis
Tak begitu lama mali menunggu rusmini akhirnya pada menit 14-25 rusmini samapai di taman adipura, dia terlihat beranjak menghampiri mali di antara bercak-bercak air hujan yang semalam banjiri bumi ketika hampir di dekat mali, rusminni terpeleset dengan sigap mali manangkapnya,  rusmin terjatu di pelukan mali
Semua berubah suasa menjadi sepi dan sunyi, hanya ada detak jantung yang terus berdendang di hati mali dan rusmini, mereka termangu di antara perasaan yang aneh, rusmini membuka pembicaraan meskipun perasaannya tak karuan
“mal emangnya apa sih yang terjadi, kemaren kamu berhasil kan menaklukkan hati holila”
Mali hanya menggeleng lesuh
“terus bagaimana ceritanya mal”
“E..e  begini, katanya holila juga cinta padaku, tapi...”
            “Tapi kenapa, seharusnya kamu happy dong karena cinta kamu gak bertepuk sebelah tangan”
            “dia tak bisa untuk pacaran karena ayahnya melarang untuk semua itu, kalau dia pacaran akan di pinda ke malaysia”
            “Ya uda jangan cemberut gitu dong toh di dunia ini banya wanita yang lebih baik dari pada lila dan yang lebih sayang padamu”
            “mal maaf ya, aku harus pulang sekarang karena mama memintaku untuk pulang cepat sekali lagi maafkan aku ya mal”
            “Ya gak apa-apa kok rus makasih ya kau telah mau menemani aku”
            “sama-sama itu lho gunanya teman”

***
            Seminggu telah usai, mali bisa mmenerima alasan holila dan membuang segalanya. kini dalam hati mali masih ada yang membayang-bayang kejadian di taman itu, “ada apa sih dengan aku ini, kenapa aku selalu teringat kejadian itu” dia menceritannya pada ihsan dan rosi “teman, kamu sedang jatu cinta pada rus, gimana sih” kata rosi meyakinkan perasaan mali,” iya betul, karna di setiap waktu hanya ada rusmini kan” ihsan menamba meyakinkan mali, “ ayo katakan pada rusmini kalau kamu mencintainya, entar di ambil orang lagi” rosi menyuru mengungkapkan,”degar tuh rosi nanti kamu sakit hati lagi mal, gak tega aku melihatnya” ihsan agak sedikit mengeledek
            Pada hari minggu mali mengajak rusmini untuk ketemuan di tempat biasa, taman kota dan mali mengatakan semua isi hatinya
            “Rus aku mencintaimu, cinta ini sudah ada sejak kita bertemu di sini seminggu yang lalu”
Rusmini hanya tersenyum, kemudia mereka berpelukan
Sorak teman-temannya dari belakan, holila juga ada di barisa itu
“cia-cia kayaknya ada yang lagi pacaran neh, kayak di senetron-senetron aja friend become female friend”
November-desember 2010
Oleh: Ahdi popos
Share this post :

Post a Comment

 
| Home | Tentang Kami | Pasang Iklan
Copyright © 2011-2014. Ahdi Popos - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger