tak terasa waktu telah
menenggelamkan aku pada sepi
langit kebanyakan mencaci maki
lalu aku berlari mengejarmu ke
arah seribu pure
ah di sana setan dan jin malah
mempersilahkan aku menarisambil menikmati arak bali
mabuk, menentukan jalan pulang
saja aku tak bisa
mengejah-ejah petunjut jalan malah
terlempar di kali
amin-amin terdengar pasti
walau itu bukan do'a tasbih
kenapa aku kecebur arak ini lagi
padahal nikmat dan rasanya belum
aku basmi
bauh asem kembang-kembang terus
bersilaturrahmi
bunga cempaka tak terasa aku
pasung di teling wanita itu
asap kemenyan berlari-lari tapi
bukan tahlilan pasti
nasi dan dan permen-permen
berceceran seolah basi
pada waktu yang lain aku baru
mengerti
setelah arak itu terbang dan jauh
ke layar putih
bahwa itu penghormatan dan ritual
pagi
08-07-12
Post a Comment