Corby Di Beri Grasi, Pemerintah Rendahkan Hukum

DokFoto: Kompas.com

Narkoba adalah kejahatan yang sangat kejam kerena dapat merusak moral masyarakat tapi eronisnya seorang pengedar narkoba asal australia ini mendapat grasi 5 (lima) tahun dari fonis yang di jatuhkan hukuman 20 tahun pada 2004 dari pemerinta dengan grasi itu maka mererinta secara tidak langsung telah melemahkan hukum yang dapat tidak ada efek jerah pada pelakunya.

"Ini bukti pemerintah tidak konsisten dan hanya berani keras kepada warga negara sendiri, sementara pada pelaku dari luar (negeri) dengan barang bukti yang jumlahnya signifikan malah lemah," kata Al Muzzamil saat dihubungi, Jumat (7/2/2014) yang di langsir kompas.cam

Dengan bebasnya corby dari jarat hukum yang melilitnya adalah suatu keputusan yang sangat kantroversial efek jerah pada pelakunya dan pelaku pengedar yang lain merasa legah karena agar grasi yang spektakuler dari pemerintah,

Ada banyak kecurigaan dari Masyarakat dengan bebasnya pengedar narkoba internasional asal australia yang mempunyai nama lengkap Schapelle Leigh Corby. tak menutup kemungkinan ada perjanjian tersembunyi di balik pembebasan Corby. Namun pihak Istana membantah tudingan adanya kompromi politik dengan Pemerintah Australia di balik pembebasan Corby. "di langsir oleh liputan6.com 10/02/2014.

Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mempertanyakan dasar hukum pembebasan bersyarat terpidana perkara narkoba asal Australia, Schapelle Leigh Corby.

"Apakah dalam kasus Corby Permen 21/2013 itu sudah dihadap-hadapkan dengan PP No.99/2012 tentang pengetatan remisi bagi terpidana kasus korupsi, narkotika dan terorisme," kata Bambang di Gedung DPR Jakarta, Selasa seperti yang di langsir Antaranews.com 11/02/14

Bambang melanjutkan "Pemerintah telah mempertaruhkan masa depan generasi muda bangsa, karena sangat kompromistis menghadapi anggota sindikat narkotika internasional," kata politisi Partai Golkar itu.

Schapelle Leigh Corby yang di berikan kebbasan bersyarat terpidana kepemilikan 4,1 kg mariyuana, juga di kabarkan mendapat kontrak wawancara eksklusif senilai 20 miliar dari media asal australia tersebut dan juga corby malah menikmati fasilitas mewah berkelas internasional di sebuah vila di Seminyak Bali. dengan kasus ini hati nurani masyarakat sangat teriris-iris

"Orang kayak gini tidak ada sensitifitasnya. Betapa gawatnya kejahatan narkoba. Komersialisasi tayangan eksklusif bernilai Rp 20 miliar. Ini merobek nurani kita," ujar pakar psikologi politik, Hamdi Muluk, di d'consulate Lounge, Jakarta, Rabu (12/2/2014). di langsir oleh TribunNews.com. 12/02.14

Hamdi melanjutkan bahwa corby tidak pantas mendapatkan grasi, "Buat apa juga dikasih grasi kalau kita sudah komit bahwa narkoba, korupsi, dan terorisme adalah extra ordinary crime dan kita berperang habis-habisan. Saya setuju itu tidak usah dapat," kata dia.