Rinai dan desau di ujung daun siwalan
Adalah peluh dan dengus lelahmu
Yang di dalamnya terselip harapan
Agar aku anakmu
Tak terpangkas dari sebuah mimpi
Dan ketika aku sibuk dengan mimpiku
Di malam petang
Kau tak tega membangunkanku
Seolah-olah kau mampu mengerti
Dengan bahasa yang aku ceritakan
Lantaran aku anakmu
Tak kunjung sadar bahwa kita hidup dengan getah siwalan
Di geliat getah siwalan yang mendidih gelombang
Dengan setumpuk kayu bakar
Kau, persilahkan aku menerawang
Sambil bersiul dengan mantra do’a
Dan setumpuk bekal buah siwalan
Sebungkus gula merah do’a kami bapak dan ibumu
Terus aku menapak mimpi
Di kota yang asing bagi tubuhku
Dengan berbagai cerita akan aku bawah pulang
Dan seuntas puisi yang aku cipta di desa
Sebelum aku berlayar sebulan yang silam
Akan aku ikrarkan di gunung tertinggi
Biar semua tahu
Bahwa kalian adalah pahlawanku
Yang tak pernah mencegat mimpiku
Juli 2011
Ahdi popos
+ comments + 2 comments
ok bozzz
belajar truz tanpa lelahhhhhh
trimakasih atas kunjungannya di blok saya ini kawan.
Post a Comment