Di persimpangan jalan desa
Kau diam hanya isyarat matamu yang sendu
Sebentuk resah hati
Yang ingin kau sabdakan tak ada waktu
Aku hanya bisa tersenyum rapu
Lebur di antara ratapanmu yang punuh arti sedih
Karna teman mainmu tak kunjun suah
Percikan hujan menetes di rumput haus
Tersenyumlan yeni
Karna bumi telah banjir akan tangismu semalam
Biarkan riak air itu manjadi teman bermainmu
Menemani perjalanan panjangmu mencari arti
Di balin lukisan sejarah hidupmu
Yang kian hari terus beranjak dewasa
Aku iangin menghapus air matamu
Tapi kau malah lari ke bawah pohon yang kemaren
Lapu oleh tanganmu
Ayo yeni buanglah redup di wajahmu itu
Biarkan senyum yang kemaren berlarian itu
Terus berlari mengejar impian
Yang kau bisikkan padaku
Tentang anganmu yang ingin menggapai mars
Bicarakan yeni apa yang ada dalam mimpimu semalam
Aku melihat cahaya menyelimuti bumi
Dan aku melihat ayah dan bunda tersenyum padaku
Seakan aku telah memberikan bingkisan mutiara surga
Kemudian aku terbang bersama merpati
Yeni itu kebahagiaan yang kau impikan bertahun-tahun
Dan kau akan menjadi ratu yang bisa menerjemah keresahan
Pada setiap kehidupan yang silih berganti
Karna kau telah cukup mandi seribu sedih dan derita
Di masah kecilmu dulu
Sekarang ayo bukan payung di tanganmu
Biar kesedihan dan kesengsaraan itu lenyap
Dari bayangmu
Dan kau kembali berceria
Aku ikut bahagia tersenyum meratapmu berfataria
Bersama teman-temanmu
Yang kau kenalkan pada dulu
Ketika panyung pink itu berkincup di kamarmu
Post a Comment